Serangan Perangkat Seluler Dan Nirkabel
1.
Grayware dan SMiShing
Grayware menjadi area masalah dalam keamanan seluler dengan popularitas smartphone. Grayware menyertakan aplikasi yang berperilaku mengganggu atau tidak diinginkan. Grayware mungkin tidak menyembunyikan malware yang dapat dikenali di dalamnya, tetapi masih dapat menimbulkan risiko bagi pengguna. Misalnya, Grayware dapat melacak lokasi pengguna. Pembuat grayware biasanya menjaga legitimasi dengan menyertakan kemampuan aplikasi dalam cetakan kecil perjanjian lisensi perangkat lunak. Pengguna memasang banyak aplikasi seluler tanpa benar-benar mempertimbangkan kemampuannya.
SMiShing adalah kependekan dari SMS phishing. Ini menggunakan Layanan Pesan Singkat (SMS) untuk mengirim pesan teks palsu. Penjahat menipu pengguna agar mengunjungi situs web atau menelepon nomor telepon. Korban yang tidak curiga kemudian dapat memberikan informasi sensitif seperti informasi kartu kredit. Mengunjungi situs web dapat menyebabkan pengguna tanpa sadar mengunduh malware yang menginfeksi perangkat.
2.
Titik Akses Nakal
Titik akses nakal adalah titik akses nirkabel yang dipasang di jaringan aman tanpa otorisasi eksplisit. Jalur akses jahat dapat diatur dengan dua cara. Yang pertama adalah ketika seorang karyawan yang bermaksud baik mencoba membantu dengan mempermudah menghubungkan perangkat seluler. Cara kedua adalah ketika penjahat mendapatkan akses fisik ke suatu organisasi dengan menyelinap masuk dan memasang jalur akses nakal. Karena keduanya tidak sah, keduanya menimbulkan risiko bagi organisasi.
Jalur akses nakal juga bisa merujuk ke titik akses penjahat. Dalam hal ini, penjahat menyiapkan titik akses sebagai perangkat MitM untuk menangkap informasi masuk dari pengguna.
Serangan Evil Twin menggunakan titik akses penjahat yang ditingkatkan dengan daya yang lebih tinggi dan antena dengan penguatan yang lebih tinggi agar terlihat seperti opsi koneksi yang lebih baik bagi pengguna. Setelah pengguna terhubung ke titik akses jahat, penjahat dapat menganalisis lalu lintas dan melakukan serangan MitM.
3.
Gangguan RF
Sinyal nirkabel rentan terhadap interferensi elektromagnetik (EMI), interferensi frekuensi radio (RFI), dan bahkan mungkin rentan terhadap sambaran petir atau kebisingan dari lampu neon. Sinyal nirkabel juga rentan terhadap gangguan yang disengaja. Gangguan frekuensi radio (RF) mengganggu transmisi stasiun radio atau satelit sehingga sinyal tidak mencapai stasiun penerima.
Frekuensi, modulasi, dan kekuatan RF jammer harus sama dengan perangkat yang ingin diganggu penjahat agar berhasil membuat sinyal nirkabel macet.
0 Komentar